Hari ini, gw harus melakukan pekerjaan wanita, yaituuuu masaaaaakkkk...
Sebenernya gw ga bisa masak, tapi semenjak married, mau ga mau harus belajar masak, eksperimen segala rupa masakan (yang hasilnya lumayan menurut gw hahahaha)
Cuma, karena kesibukan gw yang kadang pulang malem, bikin gw mulai ga sempet dan malessss banget buat masak. Kadang sampe keilangan ide buat masak apa hari ini.
Hari ini, karena rencana mau masak, tapiiii ga ada rencana mau masak apa, datanglah gw ke supermarket.. sambil liat sana sini, bingung mau masak apa, pengennya sih sayur ijo, karena udah lama juga ga masak sayur ijo (ckckck terrrllaaaaaluuuuu). Akhirnya gw ngubek2 di tempat sayur ijo dipajang... kangkung?? bosen... pakcoy??? bosen juga... tiba2 gw nemuin yang namanya daun horinzo, dan ga tau kenapa gw pengen nyoba aja beli itu sayur, padahaalllll gw sama sekali ga tau itu sayur apaan xixixi, tapi modal nekat, gw beli juga tuh sayur... harganya lumayan mahal juga, sekitar Rp 6000 an buat satu iket (packaging supermarket) daun horinzo.
Sampe rumahh, gw telp nyokap gw...
Gw : mam, tau daun horinzo ga?
Mam : apaan itu?
Gw : sayurrrr, sayur ijo gitu..
Mam : ga tau, bentuknya kaya apa?
Gw : kaya daun
Mam : emang kenapa?
Gw : sy beli daun itu, mo dimasak tapi kaga tau itu daun apa
Mam : kalo ga tau itu daun apa kenapa dibeli? aneh2 aja..
Gw : ga tauuuu, pengen aja beli sayur itu...
Mam : anehhhhhhh
Gw serasa dihipnotis sm daun horinzo itu hahahaha lebayyyy
akhirnyaaaa, gw buka laptop... googling dooonnnggg, dan akhirnya nemu lah resep daun horinzo itu, ternyata cm di cah biasa doang ky sayur ijo pada umumnya, pake bawang putih, bumbu, selesaiiiiii...
rasanyaaaa.... enak jugaaaa ga ada yang aneh.
seperti ini penampakan daunnya
daunnya agak bergerigi dibagian bawahnya, ga mulus kaya daun biasanya...
ternyataaaa sayuran ini disebut juga Bayam Jepang... wuaaaaa ini toh yang disebut bayam jepang...
Menurut Wikipedia:
Horenso atau horinso (dari Bahasa Jepang "ホウレンソウ") adalah sayuran yang dimakan daunnya, dari genus Spinacia. Di Indonesia dapat dijumpai di supermarket dan kadang dikenal sebagai spinach (dari bahasa Inggris), berbeda dengan bayam (Amaranthus) yang banyak dikenal di Indonesia sebagai "spinach". Horenso biasanya tidak cocok untuk daerah beriklim tropis seperti Indonesia karena cepat berbunga sehingga tidak menumbuhkan banyak daun.
Spinacia sering dipakai dalam masakan Eropa dan wilayah Laut Tengah. Daunnya yang muda dapat dimakan mentah dan dijadikan salad. Dalammasakan India, sayur jenis Spinacia ini sering dimasak dalam palak paneer dengan "paneer" (semacam keju), atau aloo palak dengan kentang.
Sama seperti bayam, spinacia yang dipanasi berulang-ulang bisa berbahaya untuk anak di bawah 6 bulan. Untuk orang yang lebih dewasa, biasanya tidak ada masalah. Pemanasan berulang-ulang mengoksidasi kandungan besi di dalam daun sehingga ketersediaannya menurun dan dapat meracuni tubuh.
Walaupun sering disebut "bayam," sebetulnya Spinacia berbeda dengan bayam yang dikenal. Rasanya pun berbeda.
Tidak jelas asal-usul kerancuan ini, tetapi penerjemahan tulisan "spinach" dalam film kartun "Popeye" menjadi 'bayam' memopulerkan kerancuan ini. Penerjemahan itu sendiri dari sudut pandang ilmu gizi tidak terlalu salah karena keduanya sama-sama kaya akan besi dan spinach bukanlah sayuran yang populer di Indonesia.
Spinach diketahui juga diterjemahkan sebagai bayam Jepang (asal-usulnya tidak jelas) dan spinasi (bahasa Belanda: spinazie).
Selain itu ternyata daun ini kaya akan vitamin, ini dikutip dari salah satu web yang gw lupa namanya...
Seperti bayam umumnya, bayam jepang kaya zat gizi. Komposisi kimia utama per 100 gram bayam jepang: air 91,58 g, energi 22 kkal, protein 2,86 g, lemak 0,35 g, karbohidrat 3,5 g, serat 2,7 g.
Komposisi mineral per 100 g bayam jepang: kalsium 99 mg, besi 2,71 mg, magnesium 79 mg, fosfor 49 mg, kalium 558 mg, natrium 79 mg, seng 0,53 mg, tembaga 0,13 mg, mangan 0,897 mg, dan selenium 1 mkg.
Kandungan vitamin per 100 g bayam jepang: vitamin C 28,1 mg, vit. B1 0,078 mg, vit. B2 0,189 mg, niacin 0,724 mg, asam pantothenat 0,065 mg, vitamin B6 0,195 mg, folat 194,4 mkg, vitamin A 6715 IU.
Komposisi asam amino per 100 g bayam jepang: triptofan 0,039 g, treonin 0,122 g, isoleusin 0,147g, leusin 0,223 g, lisin 0,174 g, metionin 0,053 g, fenilalanin 0,129 g, tirosin 0,108 g, valin 0,161 g, arginin 0,162 g, histidin 0,064 g, alanin 0,142 g, asam aspartat 0,24 g, asam glutamat 0,343 g, glisin 0,134 g, proline 0,112 g, serin 0,104 g.
Zat gizi yang terkandung pada bayam adalah vitamin dan mineral. Vitamin yang banyak terkandung dalam bayam jepang adalah vitamin K, A, C, B1, B2, B6, asam folat, dan vitamin E. Secangkir bayam rebus merupakan sumber mineral mangan, magnesium, besi, kalsium, kalium, tembaga, fosfor, dan seng.
Hmmmm jadi ternyata, sangat banyak sekali manfaat yang didapat dari mengkonsumsi daun yang satu ini.
Lovely Spinach... hahaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar